Untuk Sebuah Nama
Mega berarakan taman taman awan
Dewa bercengkrama manis bersama angin pagi
Nama nama berserakan mengagungkan dhuha
Putri langit turun beriringan meninggalkan biru birunya awan
Basah perwudhuan dengan muka muka ceria
Dunia tertawa riang riuh gegap gempita
Mekar
Berlari-larian katak-katak sungai
Meninggalkan jejak-jejak kering dan layu
Segar, bunga-bunga menari-nari berpasang-pasangan
Maninggalkan duka lusa
“Sebuah kata sederhana untuk sahabat yang kini beranjak dewasa, engkaulah wanita. Kau diibarakan hujan yang mengentaskan kemarau panjang dengan gerimis hujan di kala dhuha. Menyejukan setiap makhluk, datang sebagai rahmat yang agung dari Allah yang kuasa. Menyuburkan bunga-bunga, menghijaukan taman-taman, menciptakan peradapan dengan muka-muka ceria, membantu meninggalkan duka nestapa, sebagai sahabat yang setia………..”
Aku masih belum bisa mengganbar pelangi
ReplyDeletewalaupun warna-warna telah kusimpan
dan memenuhi kantong diaryku...
kau telah membagi nukilan tasbih...
membeli dilemaku atas kepatuhan pada pasal-pasal....
Mega Khalid Asshidiq